PEMBUATAN DAN PEMASARAN ARANG
A. Pemuatan
Pembuatan arang kayu sekala kecil dapat dilaksanakan
dengan pembakaran sistim lubang tanah atau dengan tungku drum. pada kesempatan
ini, penulis melaksanakan dengan menggunakan pembakaran sistem lubang tanah.
hal yang perlu dilaksanakan sebagai berikut:
1.
Menyiapkan lubang tanah
Gambar: 1. lobang tanah yang sudah diberi alas daun bambu kering.
kedalaman
lobang: +- 60 cm
panjang : +- 150
cm
lebar: +- 100 cm
Pemberian alas
dengan daun bambu kering bertujuan agar memperkecil rongga bagian bawah,
sekaligus alas bagi tumpukan kayu sehingga kayu tidak bersentuhan langsung
dengan tanah. Pemilihan daun bambu bertujuan agar mudah di tata, serta mudah
dipadatkan di sekitar tempat pembuatan.
2.
langkah selanjutnya menyiapkan potongan
kayu.
Gambar: 2. Potongan
kayu yang sudah siap
Kayu yang
penulis gunakan adalah kayu lamtoro dan jati yang tidak masuk ukuran bahan
mebel maupun bangunan. Kayu yang di pilih adalah kayu yang lurus. Penulis menggunakan
kayu yang lurus dengan tujuan agar mudah di tata rapat. panjang potongan juga
diusahakan sama panjang. Sebenarnya kayu
yang tidak lurus juga bisa digunakan asal dalam penataan diusahakan serapat
mungkin. Atu dengan cara menyumbat rongga antar kayu menggunakan dedaunan.
3.
Setelah kayu siap proses berikutnya
adalah penataan kayu.
Gambar: 3. Penataan
kayu
Kayu ditata
serapat mungkin. Paling bawah penulis menata kayu yang ukuran kecil dan semakin
ke atas ukuran kayu makin besar. Bila terdapat rungga antar kayu penulis
merapatkannya dengan cara menyumpal menggunakan daun bambu kering.
4.
Proses
berikutnya menimbun dengan daun kering sehingga menutupi permukaan dan bagian
tepi tumpukan kayu.
Gambar 4:
tumpukan sudah tertutup daun kering merata
Setelah proses
penutupan dengan daun bagian atas ditutup dengan sobekan kardus/ atau bisa
menggunakan daun yang ukurannya lebar. Hal ini bertujuan agar butiran tanah
yang ditimbunkan tidak masuk ke tumpukan kayu yang akan dibakar.
Gambar 5:
Pemberian alas penutup
Bagian tepi
ditutup dengan seng. Penulis menggunakan potongan drum bekas yang diluruskan. Pada
bagian ini, akan digunakan sebagai awal pembakaran.
Setelah itu,
langkah berikutnya dengan cara penutupan tumpukan dengan tanah.
Gambar 6:
Penimbunan tanah
Penutupan tumpukan
serapat mungkin dengan menyisakan lubang di salah satu sisi sebagai jalan
keluar asap pembakaran.
setelah siap
kemudian dilakukan proses pembakaran.
Gambar 7:
Penyalaan awal pembakaran
Pada proses
pembakaran, mula mula asap akan keluar dari sumber api, kemudian akan menjalar
kedalam dengan tanda keluarnya kepulan asap dari lubang asap yang telah
disiapkan.
Gambar 8:
Pembukaan tumpukan
Setelah 2hari
pembakaran dan 1 hari pendinginan arang diambil.
pengambilan
dengan cara pembukaan tumpukan dengan cangkul. Proses pembukaan harus hati-hati.
Ini bertujuan agar arang tidak hancur, jangan lupa menyiapkan air untuk
berjaga-jaga kalau nanti masih terdapat bara.
setelah di ambil
arang disortir berdasarkan ukuran.
B. Pengambilan
Pada proses pengambilan, dilakukan secara hati-hati.
Arang yang sudah jadi mudah hancur bila terinjak, dan karena perubahan suhu
akan menimbulkan retakan-retakan yang bisa di dengar ketika proses pendinginan.
C. Pengemasan
Setelah arang
benar-benar dingin langkah berikutnya adalah pengemasan. yang perlu
diperhatikan dalam proses mengemas kita harus tau ukuran kemasan yang
diinginkan oleh konsumen. Kita bisa mengemasnya dengan kemasan plastik atau
karung.
D. Pemasaran
Tahap pemasaran adalah tahap yang paling menguji
keterampilan. Setelah proses pembuatan yang melelahkan kita masih harus
menjalani tahap akhir dari proses produksi. Sebenarnya perkara yang mudah, bila
kita membuat arang berdasarkan permintaan. Kita tinggal membuat
sebanyak-banyaknya dan sudah ada tengkulak atau konsumen yang akan datang
membeli arang kita. Akan tetapi pada kenyataannya sudah bukan zamannya kita
menunggu bola datang. Kita harus berusaha memasarkan produk kita dan berani
bersaing dengan pedagang yang sudah memiliki pasar asal jangan saling
menjatuhkan (peace,,,,,, juragann, ha ha...).
x. Menjual ke Tengkulak dan Pengepul
Untuk menjual arang ke tengkulak dan pengepul,
langkah pertama adalah kita harus mencari keberadaan mereka. Untuk mengetahui
keberadaan mereka surfai pasar dilakukan. Kalau produksi arang kita kecil,
cukup mencari tengkulak atau pengepul di pasar tradisional. Kita cari info
orang atau kios yang menjual arang. Kalau sudah ketemu kita negosiasikan apakah
mereka mau membeli arang yang kita buat dengan kesepakatan harga. kita perlu
mempresentasikan kualitas dan kapasitas produksi arang kita agar mereka yakin
dan tertarik.
xx. Menjual langsung ke warung/ rumah makan
Selain memasarkan ke tengkulak atau kios arang, kita
bisa menawarkan ke penjual sate, ayam bakar, serabi dan pedagang makanan serta
rumah makan yang membutuhkan arang. Kita tawarkan arang kita, disinilah
sebenarnya kita berusaha untuk mempresentasikan kualitas, dan sepesifikasi
ukuran arang yang kita produksi. Mengenai harga, buat harga yang lebih mahal
dibandingkan bila kita menjual kepada pengepul/ tengkulak/ kios di pasar. Ini karena
mereka biasanya hanya membutuhkan arang dalam jumlah yang sedikit dan biasanya
mereka menentukan sepesifikasi arang yang mereka butuhkan. dan ingat hal ini
untuk mengurangi rusaknya harga arang di pasaran lokal. kalau kita menjual
arang secara langsung semacam ini biasanya persaingan antar pedagang ketat,
jangan membuat harga yang lebih murah dengan tujuan produk kita semakin laku di
pasaran,,, ini akan berakibat buruk.
selamat mencoba,, mau jadi produsen atau penjual
silahkan saling menjalin hubungan yang baik.. dan jalin relasi
sebanyak-banyaknya...
salam sukses..... dan luarbiyasa..
jangan
lupa senyum saat ada banyak masalah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar